Senin, 19 Maret 2012

Format Penulisan Makalah Ekonomi SDA dan Lingkungan

FORMAT PENULISAN MAKALAH
MATA KULIAH EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
Oleh : Abu Bakar, SE
1.        Isi Makalah
Makalah terdiri atas tiga bagian yaitu : bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
1.1  Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari :
1.1.1    Halaman judul
Contoh Halaman judul seperti pada lampiran 1.
1.1.2        Kata Pengantar
1.1.3        Daftar Isi
Contoh Daftar isi seperti pada lampiran 2
1.2  Bagian Utama (Isi)
Bagian Utama makalah berisi : Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup.
1.2.1   Pendahuluan
Pendahuluan berisi Latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan definis judul.
a. Latar Belakang Masalah
     Latar Belakang Masalah mengemukakan apa yang mendorong si penulis untuk meneliti suatu masalah/peluang. Dalam bagian ini penulis juga menjelaskan situasi atau kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah yang ditemukan.
Masalah harus dianggap sebagai suatu rintangan yang harus dilalui dan bukan dihindari. Karena itu hal yang dipermasalahkan perlu memiliki unsur yang menggerakkan kita untuk membahasnya, perlu tampak penting dan berguna, tampak realitas jika dilihat dari sudut pandang yang kritis dan selektif.
 b. Perumusan masalah dan pembatasan masalah.
Dalam tahap ini, penulis mencoba memformulasikan secara ringkas, jelas, dan tajam permasalahan utama yang ada di latar belakang masalah dalam suatu kalimat tanya.
Atas dasar perumusan masalah tersebut, maka penulis melakukan pembatasan masalah sehingga ruang pembahasan masalah menjadi jelas.
c. Tujuan Penulisan
Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai. Tujuan harus sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dibuat.
d. Manfaat Penulisan
Dalam bagian ini disebutkan manfaat penulisan bagi kepentingan ilmu pengetahuan, penyelesaian operasional dan kebijakan.
e. Definisi Judul
Dalam bagian ini dijelaskan secara tepat maksud atau arti dari judul yang dijadikan sebagai permasalahan sehingga pembaca semakin paham apa yang ingin dibahas.
1.2.2   Pembahasan
Bab ini memuat pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri. Pembahasan dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar atau bentuk lainnya dan diikuti dengan uraian agar pembaca lebih mudah mengikuti dan memahami uraian penulis.
1.2.3    Penutup
Bab penutup memuat kesimpulan dan saran-saran dan dipecah menjadi sub judul tersendiri.
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan sebagai pemecahan masalah dalam penelitian.
Saran hendaknya merupakan konsekuensi dari hasil penemuan penelitian yang dikemukakan secara tegas dan jelas.
1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir makalah teridiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.
Penulisan daftar pustaka dimulai dari nama pengarang, tahun buku/artikel, judul buku/artikel. Kota penerbit : Penerbit
Contoh :
Gitosudarmo, Indryo, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi II. Jakarta : Salemba Raya

2.    Ketentuan Penulisan
Kertas    : A4
Huruf     : Times New Roman (12px)
Spasi      : 1,5
Margin   :
Top        : 4 cm
Left       : 4 cm
Right     : 3 cm
Bottom : 3 cm
Jumlah Halaman : minimal 15
         






















CONTOH COVER


ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH TAILING PT. FREEPORT INDONESIA



DIAJUKAN SEBAGAI  SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH NILAI AKHIR
PADA MATA KULIAH EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN






L O G O   S T I E   J B





Oleh :
ABU BAKAR
NIM : 302720101060158



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
JAMBATAN BULAN
TIMIKA
2011


CONTOH DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................iv

BAB   I      PENDAHULUAN ................................................................................................  1
1.1     Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2     Perumusan dan Pembatasan Masalah ...............................................................
1.3     Tujuan Penulisan ..............................................................................................
1.4     Manfaat Penulisan ............................................................................................
1.5  Definisi Judul ...................................................................................................
BAB   II    PEMBAHASAN ......................................................................................................
2.1 (sesuai kebutuhan) ..............................................................................................
2.2 (sesuai kebutuhan) ..............................................................................................
2.3 (sesuai kebutuhan) ..............................................................................................
BAB   III  PENUTUP ..................................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
3.2 Saran ........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................


Selengkapnya....

Konservasi Sumber Daya Alam

A.  Pengertian Konservasi, Deplesi dan Persediaan
Gifford Pinchot mengartikan konservasi sebagai penggunaan SDA untuk kebaikan secara optimal, dalam jumlah yang terbanyak dan untuk jangka waktu yang paling lama.
Selanjutnya Prof. Wantrup menyatakan bahwa konservasi SDA bukanlah memelihara persediaan secara permanen, tanpa pengurangan dan perusakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konservasi adalah suatu tindakan untuk mencegah pengrusakan SDA dengan cara pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang SDA tetap tersedia.
Konservasi dapat juga diartikan menjaga kelestarian terhadap alam demi kelangsungan hidup manusia.
Tindakan-tindakan konservasi dapat berupa :
1.    Melakukan perencanaan terhadap pengambilan SDA yaitu dengan pengambilan secara terbatas.
2.    Mengusahakan eksploitasi SDA secara efisien
3.    Mengembangkan SD alternatif
4.    Menggunakan unsur-unsur teknologi yang sesuai dalam mengeksploitasi SDA
5.    Mengurangi, membatasi dan mengatasi pencemaran lingkungan.
Deplesi berasal dari kata “depletion” yang berarti suatu cara pengambilan SDA secara besar-besaran, yang biasanya demi memenuhi kebutuhan akan bahan mentah.
Bagi SDA yang tidak dapat diperbaharui, deplesi berarti pengrusakan SDA yang ada karena tidak ada “penciptaan yang baru”, sedangkan untuk SDA yang dapat diperbaharui deplesi dapat diimbangi dengan konservasi.
Persediaan atau cadangan merupakan SDA yang sudah diketahui dan terbukti serta bernilai ekonomis.

B.  Pandangan Terhadap Sumber Daya Alam
1.    Kelompok Pesimis
Kelompok ini menyatakan bahwa SDA itu terbatas adanya sehingga apabila terus menerus diambil/diolah, maka cadangannya makin lama makin menipis dan sampai pada saatnya nanti pasti akan habis.
Tersedianya SDA di bumi ini adalah terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Menurut David Richardo, manusia selalu menggunakan SDA yang paling tinggi kualitasnya terlebih dahulu kemudian karena kuantitas SD yang tinggi kualitasnya akan habis, manusia beralih menggunakan SDA yang lebih rendah kualitasnya.
Pendapat kelompok pesimis ini dapat disederhanakan sebagai berikut :
a.    Dunia ini terbatas adanya, sehingga terbatas pula SDA yang ada, dan ini membatasi pula tersedianya barang-barang produksi bagi kebutuhan manusia.
b.    Hampir semua kegiatan  produksi saat ini pertumbuhannya bersifat eksponensial, artinya penggalian SDA juga akan semakin cepat peningkatannya.
c.    Produksi barang dan jasa pasti akan berhenti bila batas cadangan SDA itu sudah tercapai.
d.   Batas cadangan itu akan segera tercapai jika pola konsumsi SDA tidak kembali.
e.    Dampak yang timbul dalam masyarakat adalah bahwa dalam proses menuju batas pertumbuhan tersebut bersifat kehancuran.
f.     Manusia harus berusaha mengubah tendensi pertumbuhan yang sifatnya eksponensial itu dan membatasi kegiatan manusia sesuai dengan batasan-batasan alamiah yang berupa cadangan SDA dan kualitas lingkungan tertentu.
2. Kelompok Optimis
Kelompok ini berpendapat bahwa SDA itu tersedia melimpah dan tidak akan pernah habis, lebih-lebih untuk SDA yang dapat diperbaharui. Memang kelompok ini mengakui adanya pengurangan cadangan SDA dan juga adanya pencemaran yang semakin membahayakan manusia sehingga perlu diambil suatu tindakan untuk mencegahnya. Namun kelompok ini belum menemukan tanda-tanda akan menipisnya persediaan SDA, bahkan sebaliknya dikatakan masih cukup banyak. Misalnya pada tahun 1970-an minyak bumi diperkirakan akan habis, tetapi terbukti pada tahun 1980-an justru dunia kebanjiran minyak bumi.
Kelompok optimis menyatakan bahwa perkembangan teknologi tidak menguras SDA, namun justru cenderung mengurangi pengurasan SDA dengan memberikan penjelasan sebagai berikut :
a.    Efisiensi perkembangan teknologi dalam bentuk penemuan cara produksi baru dapat berupa penghematan penggunaan barang2 SDA sebagai masukan dalam proses produksi dengan jumlah faktor produksi lain tetap.
b.    Daur ulang dengan teknologi baru SDA itu dapat digunakan berulang kali lewat proses pengolahan kembali limbah produksi.
c.    Eksplorasi dengan teknologi baru akan lebih mudah ditemukan cadangan SDA baru sehingga meningkatkan jumlah persediaan SDA.
d.   Subtitusi dengan teknologi baru akan lebih dimungkinkan untuk menemukan SDA pengganti atau SD alternatif sehingga dimungkinkan adanya konservasi SDA.
Selengkapnya....

Gambaran Umum Sumber Daya Alam dan Peranannya Dalam Pembangunan Ekonommi

A.Pengertian Ekonomi SDA dan Lingkungan
Ilmu Ekonomi ???
Ilmu yang mempelajari tentang bagimana usaha-usaha/tingkah laku manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbagai alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya.
Alat pemuas kebutuhan = sumber daya, yang dapat berupa barang konsumsi maupun barang produksi, termasuk di dalamnya adalah SDA.
Ekonomi SDA merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membicarakan pengelolaan SDA untuk memenuhi kebutuhan manusia secara optimal dengan tetap memperhatikan kelestarian dan keseimbangan lingkungan.
Lingkungan diartikan sebagai kombinasi antara kondisi fisik dan kelembagaan.
Ekonomi SDA dan Lingkungan menitikberatkan pada pengelolaan SDA untuk memenuhi kebutuhan manusia secara optimal dan lestari.

B.Klasifikasi SDA
Secara umum SDA dapt diklasifikasikan ke dalam dua kelompok :
1.Kelompok stok, yaitu sumber daya alam dengan cadangan yang terbatas atau sering disebut dengan SDA yang tidak dapat diperbaharui
2.Kelompok flows (alur), yaitu sumber daya alam dengan kuantitas fisik yang berubah sepanjang waktu tergantung proses regenerasinya atau sering disebut dengan SDA yang dapat diperbaharui.

C.Pengukuran Ketersediaan SDA
Untuk kelompok SD stok (Ress, 1990) :
1.Sumber daya hipotikal, adalah konsep pengukuran deposit yang belum diketahui namun diharapkan ditemukan pada masa mendatang berdasarkan survey yang dilakukan saat ini.
2.Sumber daya spekulatif, adalah konsep pengukuran deposit yang mungkin ditemukan pada daerah yang sedikit atau belum dieksplorasi, dimana kondisi geologi memungkinkan ditemukannya deposit.
3.Cadangan kondisional, adalah deposit yang sudah diketahui atau ditemukan namun dengan kondisi harga output dan teknologi yang ada saat ini belum bisa dimanfaatkan secara ekonomis.
4.Cadangan terbukti, adalah SDA yang sudah diketahui dan secara ekonomis dapat dimanfaatkan dengan teknoogi, harga, permintaan yang ada saat ini.

Untuk sumber daya flows :
1.Potensi Maksimum SD. Konsep ini didasarkan pada pemahaman untuk mengetahui potensi atau kapasitas SD yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran ini biasanya didasarkan pada perkiraan-perkiraan ilmiah atau teoritis.
2.Kapasitas Lestari. Adalah konsep pengukuran keberlanjutan dimana ketersediaan SD diukur berdasarkan kemampuannya untuk menyediakan kebutuhan bagi generasi kini dan juga generasi mendatang.
3.Kapasitas Penyerapan. Adalah kemampuan SDA untuk menyerap limbah akibat aktivitas manusia. Kapasitas ini bervariasi akibat faktor eksternal seperti cuaca dan intervensi manusia.
4.Kapasitas Daya Dukung. Adalah pengukuran yang didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organisme.

D.Sumber Daya Alam dan Barang Sumber Daya
Sumber daya alam adalah sesuatu yang berada di bawah maupun di atas bumi termasuk tanah itu sendiri. Sedangkan barang sumber daya adalah Sumber daya alam yang sudah diambil dari dalam atau dari atas bumi dan siap digunakan serta dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan produk baru barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen.

E.Hubungan Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi adalah Kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya SDA tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan tersedianya barang SD yang dipakai dalam proses produksi.
Dengan demikian, ada hubungan yang positif antara kuantitas barang SD dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan cadangan SDA yang ada di bumi.
Selengkapnya....

Selasa, 22 November 2011

Manajemen Keuangan Perusahaan

A. Break Event Point (BEP)
1.    Pengertian 
Break Even Point adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.  
Analisis Break Event adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata lain sama dengan nol). (Mulyadi,2001:230)
2. Manfaat
Analisis Break even point dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran dan tujuan perusahaan. Manfaat lainnya antara lain :
- Sebagai dasar atau landasan merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai tujuan tertentu. Jadi sebagai alat perencanaan laba.
- Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual yaitu setelah diketahui hasil perhitungannya menurut analisis Break Even dan laba yang ditargetkan.
- Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh seorang manager.
3. Asumsi-Asumsi Dalam BEP 
- Bahwa biaya-biaya yang terjadi didalam  perusahaan yang bersangkutan (yang dihitung Break Even-nya) dapat diidentifikasikan sebagai biaya variable, atau sebagai biaya tetap. Biaya-biaya yang meragukan apakah sebagai biaya variable ataukah sebagai biaya tetap harus tegas tegas dimasukan kedalam variable atau tetap. Biaya semi variable dimasukan ke dalam biaya variable, biaya semi tetap dimasukan ke dalam biaya tetap.
- Bahwa yang ditetapkan sebagai biaya tetap itu akan tetap konstan, tidak mengalami perubahan meskipun volume produksi atau volume kegiatan berubah.
- Bahwa yang ditetapkan sebagai biaya variabel itu akan tetap sama jika dihitung biaya per unit produknya, berapapun kuantitas unit yang diproduksikan. Jika kegiatan produksi berubah, biaya variabel itu berubah proposional dalam jumlah seluruhnya, sehingga biaya per unitnya akan sama.
- Bahwa harga jual per unit akan tetap saja, berapapun banyak unit produk yang dijual. Harga jual per unit tidak akan turun meskipun pembeli membeli banyak. Juga sebaliknya harga jual per unit tidak akan naik, meskipun langganan pembeli hanya sedikit. Sedikit ataupun banyak yang dibeli, harga per unit tidak akan mengalami perubahan.
- Bahwa ada sinkronisasi di dalam perusahaan yang bersangkutan menjual atau memproduksi hanya satu jenis barang. Jika ternyata lebih dari satu jenis produk, maka produk tersebut harus dianggap satu jenis produk dengan kombinasi yang selalu tetap.
4. Pengertian dan Penggolongan Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.(Mulyadi, 2009;8)
Biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan  untuk memproduksi atau memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat atau keuntungan dimasa mendatang. ( Darsoni Prawironegoro&Ari Purwanti, 2008;49)
Biaya Tetap, Adalah biaya yang selama satu periode kerja adalah tetap jumlahnya, dan tidak mengalami perubahan.
Biaya Variabel, Adalah biaya yang naik turun bersama-sama dengan volume kegiatan.
5. Menghitung BEP
BEP dapat dihitung apabila diketahui :
a.    Jumlah total biaya tetap
b.    Biaya variabel per unit atau total
c.    Hasil penjualan total atau harga jual per unit
Analisis BEP dirumuskan sebagai berikut :
                     atau
             
    


Dimana :
FC = Total biaya tetap
VC = Biaya Variabel
P = Harga per unit
S = Total Penjualan

B.       Rasio Keuangan Perusahaan
Rasio-rasio keuangan digunakan untuk menilai dan mengukur kinerja suatu perusahaan. Masing-masing jenis rasio yang digunakan akan memberikan arti tertentu tentang posisi keuangan perusahaan.
Berikut macam-macam rasio keuangan perusahaan :
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas (Leverage)
Rasio Aktivitas
Rasio Profitabilitas
Rasio Pertumbuhan
Rasio Penilaian
a.    Rasio Likuiditas
Adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendeknya. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka perusahaan akan mampu untuk membayar utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan adalah :
- Current ratio
- Quick ratio
- Cash ratio
Current Ratio adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Adapun aktiva lancar perusahaan seperti kas, surat berharga, piutang dan persediaan.
 
Quick Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
 
Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di Bank.
 
     
b. Rasio Solvabilitas (Leverage)
Rasio ini disebut juga Ratio leverage, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah :
Debt to Assets Ratio (Debt Ratio), adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva perusahaan.


Debt to Equity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas (modal) atau dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang.
           
 
c. Rasio Profitabilitas atau sering disebut dengan rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. Profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
- Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor), merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan dengan tingkat penjualan. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.


- Net Profit Margin (Margin Laba Bersih), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan
 


- Return on Investment/ROI (Pengembalian atas Investasi), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan.
      
- Return on Equity/ROE (Pengembalian atas Modal), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan.
   
Selengkapnya....

Senin, 21 November 2011

Format Penulisan Makalah Pengantar Bisnis


FORMAT PENULISAN MAKALAH
MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
Oleh : Abu Bakar, SE
1.        Isi Makalah
Makalah terdiri atas tiga bagian yaitu : bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
1.1  Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari :
1.1.1    Halaman judul
Contoh Halaman judul seperti pada lampiran 1.
1.1.2        Kata Pengantar
1.1.3        Daftar Isi
Contoh Daftar isi seperti pada lampiran 2
1.2  Bagian Utama (Isi)
Bagian Utama makalah berisi : Pendahuluan, Gambaran Umum Perusahaan, Pembahasan dan Penutup.
 1.2.1   Pendahuluan
Pendahuluan berisi Latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penulisan dan manfaat penulisan.
a. Latar Belakang Masalah
     Latar Belakang Masalah mengemukakan apa yang mendorong si penulis untuk meneliti suatu masalah/peluang. Dalam bagian ini penulis juga menjelaskan situasi atau kondisi yang melatarbelakangi terjadinya masalah yang ditemukan.
     Masalah harus dianggap sebagai suatu rintangan yang harus dilalui dan bukan dihindari. Karena itu hal yang dipermasalahkan perlu memiliki unsur yang menggerakkan kita untuk membahasnya, perlu tampak penting dan berguna, tampak realitas jika dilihat dari sudut pandang yang kritis dan selektif.
 b. Perumusan masalah dan pembatasan masalah.
     Dalam tahap ini, penulis mencoba memformulasikan secara ringkas, jelas, dan tajam permasalahan utama yang ada di latar belakang masalah dalam suatu kalimat tanya.
     Atas dasar perumusan masalah tersebut, maka penulis melakukan pembatasan masalah sehingga ruang pembahasan masalah menjadi jelas.
c. Tujuan Penulisan
     Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai. Tujuan harus sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dibuat.
d. Manfaat Penulisan
     Dalam bagian ini disebutkan manfaat penulisan bagi kepentingan ilmu pengetahuan, penyelesaian operasional dan kebijakan.
1.2.2    Gambaran Umum Perusahaan
Bagian ini merupakan bab yang menguraikan gambaran perusahaan secara umum, berupa sejarah berdirinya perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi perusahaan, kondisi usaha, kondisi karyawan dan lain-lain sesuai kebutuhan.
 1.2.3   Pembahasan
Bab ini memuat pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri. Pembahasan dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar atau bentuk lainnya dan diikuti dengan uraian agar pembaca lebih mudah mengikuti dan memahami uraian penulis.
1.2.4    Penutup
                        Bab penutup memuat kesimpulan dan saran-saran dan dipecah menjadi sub judul tersendiri.
                        Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan sebagai pemecahan masalah dalam penelitian.
                        Saran hendaknya merupakan konsekuensi dari hasil penemuan penelitian yang dikemukakan secara tegas dan jelas.

1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir makalah teridiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.
Penulisan daftar pustaka dimulai dari nama pengarang, tahun buku/artikel, judul buku/artikel. Kota penerbit : Penerbit
Contoh : Buku Pengantar Bisnis, Edisi II, ditulis oleh Indriyo Gitosudarmo pada tahun 2004 dengan penerbit adalah Salemba Raya di Jakarta.
Maka penulisan daftar pustakanya adalah :
Gitosudarmo, Indryo, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi II. Jakarta : Salemba Raya
          
CONTOH COVER


ANALISIS BREAK EVENT POINT DAN RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN....................................................



DIAJUKAN SEBAGAI  SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH NILAI AKHIR
PADA MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN






 L O G O   S T I E   J B





Oleh :
ABU BAKAR
NIM : 302720101060158



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
JAMBATAN BULAN
TIMIKA
2011


CONTOH DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................ ii
DAFTAR ISI ..............................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................iv

BAB   I      PENDAHULUAN ....................................1
1.1     Latar Belakang .........................................1
1.2     Perumusan dan Pembatasan Masalah ........
1.3     Tujuan Penulisan .......................................
1.4     Manfaat Penulisan .....................................
BAB   II    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....
2.1 (sesuai kebutuhan) ......................................
2.2 (sesuai kebutuhan) ......................................
2.3 (sesuai kebutuhan) ......................................
BAB   III   PEMBAHASAN ........................................
3.1 (sesuai kebutuhan) ......................................
3.2 (sesuai kebutuhan) ......................................
3.3 (sesuai kebutuhan) ......................................
BAB   IV   PENUTUP .................................................
4.1 Kesimpulan..................................................
4.2 Saran ..........................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................

Catatan :
Kertas : A4
Huruf : Times New Roman (12px)
Spasi : 1,5
Margin :
Top : 4 cm
Left : 4 cm
Right : 4 cm
Bottom : 4 cm
Selengkapnya....