Senin, 19 Maret 2012

Konservasi Sumber Daya Alam

A.  Pengertian Konservasi, Deplesi dan Persediaan
Gifford Pinchot mengartikan konservasi sebagai penggunaan SDA untuk kebaikan secara optimal, dalam jumlah yang terbanyak dan untuk jangka waktu yang paling lama.
Selanjutnya Prof. Wantrup menyatakan bahwa konservasi SDA bukanlah memelihara persediaan secara permanen, tanpa pengurangan dan perusakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa konservasi adalah suatu tindakan untuk mencegah pengrusakan SDA dengan cara pengambilan yang tidak berlebihan sehingga dalam jangka panjang SDA tetap tersedia.
Konservasi dapat juga diartikan menjaga kelestarian terhadap alam demi kelangsungan hidup manusia.
Tindakan-tindakan konservasi dapat berupa :
1.    Melakukan perencanaan terhadap pengambilan SDA yaitu dengan pengambilan secara terbatas.
2.    Mengusahakan eksploitasi SDA secara efisien
3.    Mengembangkan SD alternatif
4.    Menggunakan unsur-unsur teknologi yang sesuai dalam mengeksploitasi SDA
5.    Mengurangi, membatasi dan mengatasi pencemaran lingkungan.
Deplesi berasal dari kata “depletion” yang berarti suatu cara pengambilan SDA secara besar-besaran, yang biasanya demi memenuhi kebutuhan akan bahan mentah.
Bagi SDA yang tidak dapat diperbaharui, deplesi berarti pengrusakan SDA yang ada karena tidak ada “penciptaan yang baru”, sedangkan untuk SDA yang dapat diperbaharui deplesi dapat diimbangi dengan konservasi.
Persediaan atau cadangan merupakan SDA yang sudah diketahui dan terbukti serta bernilai ekonomis.

B.  Pandangan Terhadap Sumber Daya Alam
1.    Kelompok Pesimis
Kelompok ini menyatakan bahwa SDA itu terbatas adanya sehingga apabila terus menerus diambil/diolah, maka cadangannya makin lama makin menipis dan sampai pada saatnya nanti pasti akan habis.
Tersedianya SDA di bumi ini adalah terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Menurut David Richardo, manusia selalu menggunakan SDA yang paling tinggi kualitasnya terlebih dahulu kemudian karena kuantitas SD yang tinggi kualitasnya akan habis, manusia beralih menggunakan SDA yang lebih rendah kualitasnya.
Pendapat kelompok pesimis ini dapat disederhanakan sebagai berikut :
a.    Dunia ini terbatas adanya, sehingga terbatas pula SDA yang ada, dan ini membatasi pula tersedianya barang-barang produksi bagi kebutuhan manusia.
b.    Hampir semua kegiatan  produksi saat ini pertumbuhannya bersifat eksponensial, artinya penggalian SDA juga akan semakin cepat peningkatannya.
c.    Produksi barang dan jasa pasti akan berhenti bila batas cadangan SDA itu sudah tercapai.
d.   Batas cadangan itu akan segera tercapai jika pola konsumsi SDA tidak kembali.
e.    Dampak yang timbul dalam masyarakat adalah bahwa dalam proses menuju batas pertumbuhan tersebut bersifat kehancuran.
f.     Manusia harus berusaha mengubah tendensi pertumbuhan yang sifatnya eksponensial itu dan membatasi kegiatan manusia sesuai dengan batasan-batasan alamiah yang berupa cadangan SDA dan kualitas lingkungan tertentu.
2. Kelompok Optimis
Kelompok ini berpendapat bahwa SDA itu tersedia melimpah dan tidak akan pernah habis, lebih-lebih untuk SDA yang dapat diperbaharui. Memang kelompok ini mengakui adanya pengurangan cadangan SDA dan juga adanya pencemaran yang semakin membahayakan manusia sehingga perlu diambil suatu tindakan untuk mencegahnya. Namun kelompok ini belum menemukan tanda-tanda akan menipisnya persediaan SDA, bahkan sebaliknya dikatakan masih cukup banyak. Misalnya pada tahun 1970-an minyak bumi diperkirakan akan habis, tetapi terbukti pada tahun 1980-an justru dunia kebanjiran minyak bumi.
Kelompok optimis menyatakan bahwa perkembangan teknologi tidak menguras SDA, namun justru cenderung mengurangi pengurasan SDA dengan memberikan penjelasan sebagai berikut :
a.    Efisiensi perkembangan teknologi dalam bentuk penemuan cara produksi baru dapat berupa penghematan penggunaan barang2 SDA sebagai masukan dalam proses produksi dengan jumlah faktor produksi lain tetap.
b.    Daur ulang dengan teknologi baru SDA itu dapat digunakan berulang kali lewat proses pengolahan kembali limbah produksi.
c.    Eksplorasi dengan teknologi baru akan lebih mudah ditemukan cadangan SDA baru sehingga meningkatkan jumlah persediaan SDA.
d.   Subtitusi dengan teknologi baru akan lebih dimungkinkan untuk menemukan SDA pengganti atau SD alternatif sehingga dimungkinkan adanya konservasi SDA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar